SENGON ( PARASERIANTHES FALCATARIA )

Sengon sangat adaptif, cocok ditanam di hampir semua jenis lahan dengan ketinggian maksimal 1200 meter diatas permukaan laut, sedangkan yang terutama bagi sengon adalah lahan tidak tergenang air, dan pada saat penanaman bibit sengon di lahan, minimal terkena hujan selama tiga bulan. Lebih bagus lagi jika daerah sekitar lahan tempat penanaman sengon terdapat sungai yang terus mengalir sepanjang tahun. Beberapa keunggulan tanaman sengon antara lain :

  • Sengon merupakan jenis kayu yang sebaguna untuk berbagai produk dan manfaat lainnya, kayu sengon cocok untuk pulp, triplek ( kayu lapis ), konstruksi ringan, sebagai pengendali erosi, pohon pelindung, penghasil nitrogen, meningkatkan kualitas tanah. Penanaman sengon banyak dilaksanakan pada sistim Agroforestry.
  • Tanaman sengon dapat tumbuh pada sebaran kondisi iklim yang sangat luas, dengan demikian sengon dapat tumbuh dengan baik hampir di sembarang tempat.
  • Sengon memiliki perakaran yang dalam, sehingga dapat menarik hara yang berada pada kedalaman tanah ke permukaan.
  • Akar pohon sengon menghasilkan bintil atau nodul yang membantu porositas lahan sekaligus menyediakan unsur nitrogen sehingga meningkatkan kesuburan.
  • Pertumbuhan pohon sengon sangat produktif dan cepat sehingga masa layak tebang sengon dalam umur yang relatif pendek. Untuk memasok industri, sengon dapat dipanen pada umur 3 - 6 tahun. Bandingkan dengan kayu keras lainnya seperti jati, mahoni atau kayu hutan yang baru bisa dipanen setelah lebih dari 15 tahun.
  • Pohon Sengon Mudah bertunas kembali apabila ditebang, bahkan apabila terbakar.
  • Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakan sengon mudah diperoleh dan disimpan.
  • Daun sengon dapat digunakan sebagai pakan ternak besar dan ternak kecil.

Sengon sejak dulu sudah dilirik para petani daerah. Pohon asli dari tanah Indonesia ini sudah dikenal masyarakat begitu pun di daerah Jawa Barat. Sengon semakin populer khususnya di Tasikmalaya semenjak tahun 1976 tatkala penghijauan dalam rangka rehabilitasi lahan kritis. Semenjak itu, penanaman sengon semakin menggeliat. Apalagi, pemerintah sekarang telah mencanangkan kembali untuk melakukan reboisasi.